Pecinan Semarang di malam hari |
Kawasan Pecinan di indonesia memiliki keunikan, potensi, dan masalah, baik dalam aspek-aspek perkotaan, arsitektur, dan sosial budaya yang kesemuanya saling jalin menjalin. Pecinan sebagai kawasan kuno banyak mengandung nilai sejarah bagi perkembangan kota baik secara fisik maupun sosial budaya, ini terlihat dari peninggalan masa lalu yang sampai sekarang masih ada. Peninggalan tersebut dapat berupa struktur morfologi kota yang masih bertahan sampai sekarang, kemudian peninggalan berupa bangunan fisik seperti bangunan klenteng dan rumah tempat tinggal yang bercorak ke-Cinaan. selain itu juga terdapat artikulasi kebudayaan asli china dengan budaya lokal seperti tari, kerajinan, sampai ke makanan. untuk itu pecinan bisa menjadi salah satu objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lagi agar bisa memberi keuntungan pada suatu kota yang terdapat pecinan, seperti Pecinan Semarang.
Kawasan Pecinan Semarang mempunyai kurang lebih tujuh kelenteng yang letaknya tersebar di kawasan tersebut dan diantara ketujuh klenteng tersebut yang terbesar adalah Kelenteng Tay Kak Sie Gang Lombok. Keberadaan klenteng-klenteng tersebut merupakan salah satu keunikan yang dimiliki Pecinan Semarang dibandingkan dengan kawasan Pecinan lain di nusantara, bahkan ada yang menyebut kawasan Pecinan di Semarang sebagai surganya Pecinan di Indonesia dengan eksotika 1001 klenteng dimana hampir di setiap ujung gang di kawasan ini terdapat kelenteng yang masing-masing mempunyai keistimewaan tersendiri.
Alasan kelompok kami memilih pecinan Semarang sebagai wilayah studi kami karena banyak hal yang masih bisa di kembangkan dari pecinan tersebut. yang kami lihat selama ini, Pecinan masih belum di optimalkan potensi wisatanya. pecinan sebagai kawasan wisata hanya ada di malam hari. sedangkan di siang harinya, pecinan adalah tempat aktivitas ekonomi berlangsung. untuk itu kami mencoba mempromosikan pecinan semarang melalui tugas mata kuliah teknik komunikasi jurusan perencanaan wilayah dan kota dengan menggunakan media seperti film, banner, poster, dan lainnya dengan harapan Potensi Pecinan Semarang dapat di Optimalkan
masih adakah kopi semawisnya?
BalasHapus