Wina Kota Terbaik di Dunia
LONDON -Kota manakah yang paling nyaman di dunia? Survei firma riset dan konsultan Mercer menyebut Kota Wina di Austria sebagai kota terbaik untuk hidup.
Seperti dikutip Forbes Rabu lalu 26 Mei, Wina berhasil mengalahkan kota lain setelah mengumpulkan indeks kualitas hidup tertinggi, yakni 108,6,dan indeks kota ramah lingkungan 126,2. Predikat kota terbaik merupakan kali kedua diraih Wina setelah pada 2009 lalu juga dianugerahi penghargaan yang sama.Wina yang dikenal telah melahirkan komponis besar seperti Joseph Haydn, Franz Schubert, Johann Strauss dinilai bersahabat bagi kehidupan dan lingkungan bisnis serta memiliki sistem transportasi umum yang komprehensif.
Di belakang Wina,survei tahunan Worldwide Quality of Living Survey tahun ini menempatkan dua kota di Swiss, yakni Zurich dan Jenewa, berada di urutan kedua dan ketiga. Kedua kota itu masing-masing mengumpulkan indeks kualitas hidup 108 dan 107,9. Sementara untuk indeks kota ramah lingkungan masing-masing 133,5 dan 131,1.
“Kota-kota di Swiss sangat menyenangkan dengan lingkungan alamnya yang bersih. Kami mempertimbangkan prevalensi Swiss yang netral,” ujar Rebecca Powers, konsultan Mercer.
“Jika Anda tidak bisa aman tinggal di Swiss, Anda tidak bisa aman di mana pun,” tambahnya. Berdasarkan survei Mercer, Wina mengalahkan Zurich dengan keunggulan indeks lebih dari setengah poin dan kurang dari satu poin dari posisi ketiga. Data tersebut memperlihatkan bahwa tiga besar kota terbaik di dunia memiliki bobot indeks yang hampir sama.
“Mungkin ada sedikit kelebihan Austria dibandingkan Swiss dan membuat kami seperti membelah rambut antara dua negara itu,” kata Powers.
Adapun urutan keempat hingga ke-10 masing-masing ditempati Auckland (Selandia Baru), Vancouver (Kanada), Dusseldorf (Jerman), Munich (Jerman), Frankfurt (Jerman), Bern (Swiss), dan Sydney (Australia).
Dalam survei Mercer kali ini, kota-kota di Eropa menempati tujuh dari 10 tempat teratas untuk kualitas hidup karena dinilai relatif aman dalam stabilitas politik dan budaya yang ditawarkan. Adapun kota di Amerika Serikat (AS), Honolulu, yang dikenal sebagai favorit untuk berwisata terbaik di Negeri Paman Sam hanya menduduki peringkat ke-31 pada daftar Mercer.
Kota di AS lain seperti San Francisco berada di urutan ke-32, lalu Boston (37), Chicago dan New York (49), sementara Philadelphia dan Dallas untuk pertama kalinya tahun ini masuk daftar kota terbaik menempati urutan ke-55 dan 61. Pemeringkatan kota terbaik yang dilakukan Mercer secara keseluruhan menempatkan 221 kota di seluruh dunia berdasarkan penilaian terhadap 39 faktor dari 10 kategori.
Ke-10 kategori itu adalah kondisi politik, perekonomian, kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, rekreasi, ketersediaan kebutuhan sehari-hari, perumahan, dan lingkungan. Dari ke-10 kategori tersebut, dilakukan pemecahan lagi menjadi beberapa pengukuran seperti sistem transportasi umum, penegakan hukum hingga ketersediaan restoran dan faktor polusi udara.
Kota-kota itu harus beradu indeks dengan Kota New York sebagai kota pembanding. Indeks New York sendiri ditetapkan dengan skor 100 poin. Pada survei Mercer kali ini, kota-kota dengan poin tertinggi adalah tempat yang memiliki catatan keselamatan terbaik dan tingkat pergolakan politik yang rendah. Faktor lain yang memengaruhi pemeringkatan adalah keberadaan fasilitas kebudayaan, infrastruktur serta ketersediaan sekolah yang baik.
Khusus di AS, meskipun kotakotanya tidak termasuk buruk dalam penyediaan fasilitas umum, Mercer memberikan catatan terhadap faktor keselamatan yang dinilai lebih lemah sehingga kalah bersaing dengan Eropa Barat. “Di AS, kejahatan biasanya lebih umum.Ketersediaan senjata menjadi masalah di sana.Banyak lokasi di luar AS seperti Kanada dan Swiss kehidupan sosialnya lebih bersih karena jumlah kejahatannya minim,” imbuh Power.
Di Asia, Singapura masih berada di urutan tertinggi sebagai kota terbaik di dunia untuk tinggal. Negara kota itu berada di peringkat ke-28 dari seluruh dunia, sementara Tokyo di urutan ke-40.Kota lain di Jepang, yakni Kobe dan Yokohama, juga termasuk di 50 besar, selanjutnya Osaka di posisi ke-51 dan Nagoya di urutan ke-57. Adapun kota-kota di Asia lainnya kebanyakan menempati urutan paling bawah alias sebagai kota terburuk. Kota yang dimaksud adalah Dhaka, Bangladesh (206); Bishkek, Kyrgyzstan (209); dan Dushanbe, Tajikistan (201).
Peneliti Senior Mercer Slagin Parakatil mengungkapkan, kondisi buruk kota di Asia tersebut terjadi karena meningkatnya ancaman kekerasan dan terorisme, ditambah dengan bencana alam seperti gempa bumi,topan,badai.
“Hal ini mengakibatkan naiknya kebutuhan tunjangan yang lebih tinggi untuk ekspatriat yang dikirim ke negara-negara itu,” tambah Paratakil.
Sayangnya Mercer tidak menyinggung di mana posisi Jakarta. Tahun ini pemeringkatan Mercer juga memperkenalkan kota dengan kriteria ramah lingkungan (eco city). Kota-kota tersebut dinilai dengan mempertimbangkan kualitas hidup, termasuk seberapa besar kepedulian sebuah kota mempromosikan keberlanjutan dan melindungi lingkungannya. Untuk kategori eco city, Kota Calgary di Kanada berada di urutan teratas, diikuti Honolulu dan Minneapolis di AS.
Penempatan kota ramah lingkungan tersebut juga dilihat berdasarkan tingkat kualitas air, udara, pembuangan limbah,dan kemacetan lalu lintas. “Banyak kota yang menempati peringkat tinggi untuk kualitas hidup juga dan tanggung jawab terhadap ekologi.Ini mungkin karena mereka mampu berpikir tentang lingkungan,” kata Powers. (okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar